Mewujudkan Komunikasi untuk Penyandang Disabilitas Tunarungu: Aplikasi Signfy dan Perjalanan Kami Menuju 5 Terbaik di Bangkit Academy 2024 Batch 2
Di dunia yang semakin terhubung ini, komunikasi yang efektif sangat penting untuk membangun hubungan dan berkembang baik di kehidupan pribadi maupun profesional. Namun, bagi individu dengan gangguan pendengaran, komunikasi sering kali menjadi tantangan besar. Inilah saatnya teknologi dapat hadir untuk mengatasi hambatan tersebut dan memberikan solusi yang lebih inklusif.
Tim kami mengembangkan aplikasi Signfy dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antara individu dengan gangguan pendengaran dan orang-orang di sekitarnya. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa tim kami berhasil meraih peringkat 5 besar dalam Proyek Capstone Bangkit Academy 2024 Batch 2. Penghargaan ini merupakan pencapaian besar dan kami sangat senang dapat berbagi kisah kami.
Ide di Balik Signfy
Visi kami di Signfy sangat sederhana: menciptakan sebuah aplikasi yang memungkinkan orang dengan gangguan pendengaran untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan tanpa hambatan. Kami menyadari bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh penyandang tunarungu adalah keterbatasan akses komunikasi, terutama di lingkungan di mana bahasa isyarat tidak dipahami secara luas.
Dengan inspirasi dari tantangan ini, kami memulai perjalanan untuk mengembangkan Signfy—sebuah aplikasi mobile yang memanfaatkan teknologi canggih untuk menerjemahkan gerakan bahasa isyarat menjadi teks dan suara secara real-time. Aplikasi ini didesain untuk memudahkan komunikasi antar individu, baik dengan penyandang tunarungu maupun dengan orang yang tidak mengenal bahasa isyarat.
Yang membedakan Signfy adalah fokus pada kemudahan penggunaan, kesederhanaan, dan aksesibilitas. Kami memastikan aplikasi ini ramah pengguna dan bisa digunakan oleh berbagai kalangan usia, dari anak-anak hingga dewasa, tanpa memerlukan pelatihan khusus. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang dapat diterima dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga orang dengan gangguan pendengaran bisa berinteraksi dengan lingkungan mereka tanpa merasa terasing atau tidak dipahami.
Kesuksesan di Bangkit Academy 2024
Mengapa Signfy Penting
Lebih dari sekadar aspek teknis, nilai sejati dari Signfy terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Komunikasi adalah hak dasar setiap individu, dan memastikan bahwa orang dengan gangguan pendengaran memiliki akses yang setara terhadap alat komunikasi sangatlah penting. Dengan menerjemahkan bahasa isyarat secara real-time, Signfy memungkinkan interaksi yang lebih lancar antara penyandang tunarungu dan dunia yang mendengar.
Bayangkan dunia di mana seseorang dengan gangguan pendengaran tidak lagi merasa terisolasi dalam pertemuan sosial, tempat kerja, atau ruang publik. Signfy bukan hanya sebuah aplikasi; ini adalah langkah menuju terciptanya masyarakat yang lebih inklusif, di mana komunikasi bukan menjadi hambatan, melainkan jembatan.
Melangkah Ke Depan
Meskipun kami bangga dengan pencapaian yang telah diraih, kami menyadari bahwa perjalanan ini masih panjang. Untuk mengembangkan Signfy lebih jauh dan menghadirkan fitur-fitur baru yang lebih inovatif, kami membutuhkan dukungan lebih lanjut, terutama dari investor yang berbagi visi kami. Dengan adanya pendanaan yang tepat, kami berencana untuk memperluas aplikasi ini, meningkatkan akurasi teknologi, dan menambah lebih banyak bahasa yang bisa diakses oleh penyandang tunarungu di seluruh Nusantara.
Selain itu, untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana Signfy bekerja, saya juga akan menampilkan sedikit demo aplikasi ini. Demo ini akan menunjukkan betapa mudahnya aplikasi ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memfasilitasi komunikasi antara penyandang tunarungu dan orang-orang di sekitarnya. Kami berharap demo ini dapat memberi Anda pemahaman yang lebih baik mengenai potensi Signfy.
Salam Hangat dari kami:
- Agnes Valerie Khoe (Machine Learning) – Universitas Bunda Mulia
- Akmal Muzakki Bakir (Cloud Computing) – Universitas Telkom
- Daniel Alexander (Mobile Development) – Universitas Bunda Mulia
- Natasha Anabela (Machine Learning) – Universitas Bunda Mulia
- Nicholas Febrian Liswanto (Machine Learning) – Universitas Bunda Mulia
- Septian Hari Sabarno (Cloud Computing) – Sekolah Tinggi Teknologi Informasi NIIT
- Septian Wijaya (Mobile Development) – Universitas Bunda Mulia
No comments
Post a Comment